11 January 2020

Analisis Novel "Menjeda, Mencari Muara Cinta"

Analisis Novel
"Menjeda, Mencari Muara Cinta"
Karya : Adya Pramudita





1. IDENTITAS BUKU

Judul : Menjeda, Mencari Muara Cinta
Penulis : Adya Pramudita
Penerbit : Grasindo
Tahun & Tempat Terbit : 2014, Jakarta
Jumlah Halaman : 266 Halaman
Jumlah Lampiran : 10 Lampiran
Jenis Buku : Fiksi
Genre : Romantis

2. SINOPSIS

Mengingat dirinya, aku seperti melukis sketsa dari garis terakhir. Menemukan kegembiraan, tawa, jahil, dan tangis pada kurun waktu yang lampau. Setidaknya, aku dapat mengenang, bahwa aku pernah merasa bahagia di masa laluku.

Bersamanya... sketsa cintaku terasa tak pernah usang. Namun, ketika aku menemukanmu. Ataukah engkau yang menemukanku? Keseharianku seakan diselingi alunan lagu dengan lirik-lirik yang merdu. Kau mengenalkanku pada kehidupan yang memiliki begitu banyak warna. Kau juga yang menggenggam erat tanganku disaat aku harus membuat keputusan tersulit.

Kehadiranmu bagai pilar untukku dapat bersandar, dan membantuku agar selalu berdiri tegar.


ANALISIS UNSUR INTRINSIK

1. Tema

Novel ini bertemakan Keira yang dilema memilih antara Radja atau Giras, dan memilih antara tinggal di Roma atau Indonesia.

2. Tokoh/Penokohan

    a. Keira
        - Baik
        - Mudah tersinggung
        - Rada pemalas
           (Hal 5) = Entah mengapa beberapa hari terakhir semangat kerjaku merosot...
       
    b. Radja
        - Ramah
        - Sangat baik
        - Penyayang
        - Pintar
        - Peduli
           (Hal 4) = "Karier yang dimulai dari sebuah kepedulian, akan..."
       
    c. Giras
        - Badboy
        - Sabar
        - Kerja keras
        - Setia
        - Baik
        - Penyayang

3. Alur (Plot)

Alur Maju. Rangkaian yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian.

4. Latar

    a. Latar Tempat
        - Roma
           (Hal 3) = Meski salju tidak turun di Roma, namun sebagai...
        - Bogor
           (Hal 9) = Menjelang siang dengan udara yang lembab di Kota Bogor...
        - Koridor
           (Hal 10) = ..., sementara Aku dan Radja masih berjalan di Koridor Sekolah...
        - Kos
           (Hal 51) = Angin senja membuai mataku yang duduk di Pintu Kos yang lembab...

    b. Latar Waktu
        - Pagi
           (Hal 2) = "Pagi Keira!" Suara Radja menyelinap masuk ke rongga telingaku.
        - Siang
           (Hal 4) = Matahari meninggi, udara di luar mulai hangat.
        - Sore
           (Hal 51) = Angin senja membuai mataku yang duduk di Pintu Kos yang lembab...

    c. Latar Suasana
        - Bahagia
           (Hal 2) = ..., dengan senyum yang aku nikmati selama 10 tahun terakhir dalam hidupku,...
        - Dingin
           (Hal 3) =  ..., musim dingin adalah tantangan terberat pertamaku.
        - Hangat
           (Hal 4) = Matahari meninggi, udara di luar mulai hangat
        - Ramai
           (Hal 4) = Anak-anak kecil berlarian menuju toko buku di seberang jalan.
        - Sejuk
           (Hal 9) = Menjelang siang dengan udara yang lembab di Kota Bogor...

5. Sudut Pandang

Memakai sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama (Aku), Penulis atau pembuat cerita seolah-olah terlibat dalam ceritanya dan dia sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita.

(Hal 3) = Aku memiliki rice cooker disini. Rice cooker pertamaku dibelikan oleh Radja ketika baru beberapa minggu tinggal di Kota Roma.

6. Gaya Bahasa

(Hal 1) = Namun, hidup adalah serangkaian peristiwa dalam gerbong-gerbong kejadian. Kita bisa memutuskan siapa yang akan kita turunkan dalam sebuah stasiun dan meninggalkannya, kemudian kita bisa memilih siapa yang akan menemani kita selanjutnya.

(Hal 2) = Nama itu masih bergetar pada nadi di kedua lenganku.

7. Amanat

- Ada baiknya menjeda untuk melihat kecenderungan hati ke arah mana
- Bahagiakan orang tua. Meskipun itu hanya sekali dalam seumur hidup.
   (Hal 256) = "Maafkan aku tidak bisa menjadi putri yang ibu harapkan."
- (Hal 1) = "Kita memang hanya memliliki satu hati, tapi kita bisa menyayangi beberapa orang dalam satu waktu..."


ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK

1. Biografi Pengarang



Novel berjudul "Menjeda, Mencari Muara Cinta" ini adalah hasil karya sorang penulis yang bernama Adya Pramudita. Lahir di kota Bogor, tanggal 19 Okotober 1980. Semangat untuk berkarya dan belajar.

Novel Menjeda adalah karya pertama Adya, yang sampai kapanpun rasa terima kasihnya tidak akan cukup untuk Grasindo karena telah berkenan menerbitkannya.

Bergabung dengan komunitas para penulis Be A Writer, disana banyak belajar dan mendapat masukan karena ternyata menulis itu tidak cuma butuh semangat tapi juga sahabat untuk saling mengingatkan. Sampai sekarang Adya masih setia di genre romance dan sedang belajar membuat novel roman sejarah. Impiannya, suatu saat nanti ingin emnulis buku anak-anak yang entah bagaimana ternyata lebih sulit daripada menulis novel romance.


STRUKTUR NOVEL

1. Abstrak

Kita memang hanya memiliki satu hati, tapi kita bisa menyayangi beberapa orang dalam satu waktu. Tentu dengan tingkatan yang berbeda, dalam ruang-ruang redup hingga terang benderang. Hanya hati kita yang mengetahui siapa yang menempati ruang dan tingkatan yang mana. Dan, seharusnya ini tidak tertukar.

2. Orientasi

Novel ini berkisah tentang Keira, seorang perempuan Indonesia yang memutuskan untuk kembali ke Indonesia, setelah menetap selama 10 tahun di Roma, punya karier gemilang sebagai fashion designer dan tinggal bersama Radja, separuh Eropa, yang menjadi juru selamatnya... dulu sekali. Keira memutuskan kembali dengan banyak alasan, ingin merajut kembali hubungannya yang sempat terputus dengan keluarganya, ingin mencari kabar tentang "pria" masa lalunya, Giras dan yang utama untuk memberikan kesempatan pada dirinya sendiri dan Radja, mengevaluasi hubungan mereka.

3. Komplikasi

Keira remaja tergugu pilu memandang Giras yang melepasnya dengan tatapan terkabut. Perpisahan diawal kelas 1 SMA itu, memisahkan keduanya, namun nama Giras tetpa tersimpan di hati Keira.

Disekolah yang baru di kota, Keira berubah menjadi gadis pemurung. Radja, sahabat setia yang berhasil mengubahnya kembali menjadi gadis ceria, setelah gambar sketsa Keira yang mewujud dalam komik berseri, dipajang di mading. Kepercayaan diri Keria tumbuh seiring persahabatannya yang kian mengental dengan Radja.

4. Evaluasi

Keira terseok melanjutkan hidup sebgai guru menggambra. Pada saat itu, Radja pulang sejenak ke Indonesia. Selain menengok keluarga, ia berjibaku mencari Keira lalu bersipmati pada kemelut hidup yang dialamai sahabatnya itu. Keira akhirnya mengikuti ajakan Radja untuk ikut dengannya mengadu nasib di Roma, Italia. Selama di Roma, bayang Giras terus menguntit benak Keira.

Kepada siapakah kemudian Keira menjatuhkan pilihan? Apakah rasanya pada Giras benar-benar the true love atau sekedar euphoria nostalgia masa lalu? Lalu bagaimana ia menempatkan Radja dalam hatinya? Hanya sebagai dewa penolongkah atau merupakan muara cintanya?

5. Resolusi

Akhirnya, Keira memilih Radja dibanding Giras. Karena dia hanya menganggap Giras sebagai sahabatnya saja.

"Kau sahabatku Giras, sahabat kecil. Yang ingin aku temui yang sangat aku pedulikan. Maafkan aku."

Radja. Akulah sang pendosa, yang mencurangi perasaanmu. Yang tidak pernah mau mengerti isi hatimu. Kamu yang selalu hadir untuk menjadi sumber kekuatanku, sementara aku tidak pernah memberimu apa-apa.

6. Koda

"Radja tahu enggak? Aku menunggumu di Rumah sejak kemarin." ucapku rendah.

Keningnya memperlihatkan guratan halus, senyum tipisnya terbit. "O ya? Mmm... aku jarang pulang kerumah kita, ketika tidak ada lagi seorangpun menungguku pulang."

"Apa kamu masih mau pulang kerumah itu, bersamaku?" tanyaku sendu.

Radja tertawa seraya menarikku kedalam dekapannya. Bersamaan kami menengadah keatas langit senja, yang melukiskan rona kemerahan. Langit seperti tengah memastikan sesutau. Bahwa pada senja yang kemerahan, menjanjikan sebuah hari esok yang cerah.


KELEBIHAN NOVEL

Menurutku, Menjeda tak hanya membahas soal romansa dan cinta segitiganya itu, namun Adya Pramudita dengan apik juga menyelipkan nilai-nilai kekeluargaan melalui keluarga Keira, serta nilai tentang bagaimana memandang orang lain melalui bagaimana para tokoh berinteraksi dengan Giras. Hal inilah yang membuatku terpikat dengan novel ini. Selain itu, latar sebagian cerita yang berada di Roma juga membuatku banyak membayangkan tentang bagaimana kota itu.


KEKURANGAN NOVEL

1. Penyebutan beberapa istilah asing yang kurang tepat.
2. Beberapa tanda baca ditulis dengan tidak tepat.
3. Digambarkan bahwa Keira tinggal berdua bersama Radja di Apartment, padahal mereka bukan suami-istri. Lebih bijak jika digambarkan mereka tinggal dalam Apartment yang terpisah.





Share:

0 comments:

Post a Comment