Analisis Novel
"Hujan"
Karya : Tere Liye
1. IDENTITAS BUKU
Judul : Hujan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun & Tempat Terbit : Januari 2016, Jakarta
Jumlah Halaman : 320 Halaman
Jumlah Lampiran : 10 Lampiran
Panjang & Lebar Buku : 20 cm
Jenis Buku : Fiksi
Genre : Romantis
2. SINOPSIS
Tentang Hujan
Tentang Cinta
Tentang Melupakan
Tentang Perpisahan
Tentang Hujan
ANALISIS UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Novel ini bertemakan tentang perpisahan, persahabatan, cinta, hujan, dan tentang melupakan.
2. Tokoh/Penokohan
a. Lail
- Pemberani
- Memiliki jiwa sosial
- Pintar
- Berbakat
- Cerewet
(Hal 13) = Tanpa dapat ditahan, Lail bercerita panjang lebar. Sudah tiga bulan...
b. Esok
- Penolong
- Ilmuan muda
- Terkenal
- Murah senyum
- Perhatian
(Hal 33) = Lail menjadi yatim-piatu sejak hari tidak terlupakan tersebut. "Kamu baik-baik saja?" anak laki-laki usia lima belas tahun bertanya.
c. Elijah
- Jujur
- Professional
- Seorang Fasilitator
- Murah senyum
(Hal 5) = "Namaku Elijah." Paramedis senior itu tersenyum, memulai percakapan.
3. Alur(Plot)
Alur Maju-Mundur. Yaitu penggabungan dari dua jenis alur diatas, yakni alur maju dan mundur.
Penulis akan menyampaikan ceritanya dengan kisah yang urut. Kemudian akan menceritakan kembali kisah yang sudah lampau atau biasa kita sebut dengan istilah Flashback.
4. Latar
a. Latar Tempat
- Ruangan 4x4 m2
(Hal 5) = Ruangan 4x4 m2 itu selintas terlihat didesain terlalu sederhana untuk...
- Peron Kereta
(Hal 12) = Mereka sudah tiba di Peron Kereta,...
- Rumah Sakit
(Hal 42) = ..., Lail dan Esok menginap di Rumah Sakit yang merawat ibu Esok.
- Stadion
(Hal 45) = Stadion ramai oleh lautan manusia saat mereka tiba.
- Tenda
(Hal 62) = ..., Esok baru bertemu Lail di Tenda.
b. Latar Waktu
- Tahun 2042
(Hal 11) = "..., penduduk bumi hanya enam miliar. Sekarang? Tahun 2042? Sepuluh miliar..."
- Malam
(Hal 42) = Malam pertama, Lail dan Esok menginap di Rumah Sakit...
- Pagi
(Hal 44) = Lail terbatuk menghirup udara pagi.
c. Latar Suasana
- Sedih
(Hal 8) = ..., menyeka ujung matanya yang berair-dia sejak tadi menahan sesak.
- Bahagia
(Hal 10) = "CONGRATULATIONS! Selamat, penduduk bumi! Kita baru saja..."
- Gelisah
(Hal 41) = "Ada korban yang terjepit. Segera kirim ambulans."
- Ramai
(Hal 45) = Stadion ramai oleh lautan manusia saat mereka tiba.
5. Sudut Pandang
Memakai sudut pandang orang ketiga sebagai pelaku utama (Dia). Penulis atau pembuat cerita menempatkan pengarang menjadi pelaku cerita dan sekaligus penciptanya.
Ini hari pertama Lail masuk sekolah setelah libur panjang. Itu juga yang menyebabkan jalanan korea terlihat pada-anak sekolah. Lail berangkat bersama ibunya. Kantor ibunya satu arah.
6. Gaya Bahasa
Menggunakan bahasa yang komunikatif, sangat mudah dipahami dan puitis. Sehingga sangat menyentuh hati para pembacanya.
7. Amanat
- Dengan melakukan berbagai kesibukan kita bisa melupakan banyak hal. Namun melupakan bukanlah solusi bijak mengatasi kesedihan. Solusi terbaik adalah menerima segalanya agar tidak jadi beban.
- (Hal 228) = "Hidup ini memang tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari, kapan kita akan berhenti menunggu."
- (Hal 318) = "Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan."
ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK
1. Biografi Pengarang
Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di Pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 Mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny. Riski Amelia dan di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai.
Seperti disebutkan diatas, Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa diantaranya telah diangkat ke layar lebar.
Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN 2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lampung. Setelah selesai di Bandar Lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia mengambil Fakultas Ekonomi.
STRUKTUR NOVEL
1. Abstrak
Ruangan 4x4m2 itu selintas terlihat didesain terlalu sederhana untuk sebuah ruangan paling mutakhir di Kota ini. Padahal ruangan itu berteknologi tinggi dan berperalatan medis paling maju. Teknologi terapinya tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya.
Novel "Hujan" ini berlatar di Bumi pada tahun 2050 berawal dari gadis yang bernama Lail yang mendatangi sebuah pusat terapi saraf untuk menghilangkan semua kenangan pahit dalam hidupnya. Terapi dimulai dengan memindai peta seluruh saraf otak Lail dengan ditemani seorang fasilitator bernama Elijah. Lail harus menceritakan kisahnya dengan menjawab pertanyaan Elijah.
2. Orientasi
Lail adalah seorang remaja berusia 13 tahun yang pada tahun 2042 kehilangan kedua orang tuanya pada saat terjadinya gempa bumi dahsyat. Beruntunglah ada seorang anak laiki-laki yang berusia 2 tahun lebih muda darinya bernama Esok yang menyelamatkannya, Esok pun kehilangan 4 saudara kandungnya dan menyisakan ibunya yang mengalami kelumpuhan akibat gempa.
3. Komplikasi
Kisah Esok dan Lail pun bermula setelah bencani terjadi mereka harus tinggal di pengungsian hingga kota bisa kembali pulih. Kota itu merupakan kota yang sangat maju dengan perkembangan teknologi yang canggih yang tersedia di kota itu, baik sebelum gempa terjadi atau setelahnya. Pada saat itu kota kembali pulih dan pengungsian resmi ditutup, Lail dan Esok harus berpisah karena Esok di adopsi oleh Wali Kota dan Lail tinggal di panti sosial. Perpisahan inilah yang menggambarkan dua anak yang terpisah tetapi masing-masing tempat, mereka menjalani kehidupannya dan mengejar mimpi-mimpinya.
4. Evaluasi
Di Panti Sosial, Lail bertemu dengan Maryam yang merupakan teman satu kamarnya hingga suatu hati mereka bersahabat. Maryam adalah sosok remaja yang memiliki selera humor, berjiwa sosial, dan teguh dalam mewujudkan impiannya. Persahabatan mereka digambarkan baik suka maupun duka. Mereka tidak hanya harus sekolah tetepai juga harus menjalani tugas-tugas mereka di Panti Sosial dan berhadapan dengan ibu panti yang bernama Ibu Suri yang terkenal tegas dan ketus terhdap anak-anak panti. Di Panti inilah, Lail dan Maryam mengejar cita-cita hingga mereka beranjak dewasa.
5. Resolusi
Lail langsung memutuskan untuk menghapus ingatannya tentang Esok. Maryam panik dan langsung menyusul Lail untuk menghentikan perbuatannya. Akan tetapi, sudah terlambat. Lail sudah memulai melakukan terapinya. Elijah menjelaskan sekali lagi kepada Lail bahwa melupakan bukan jadi masalah, tetapi menerima.
6. Koda
Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami.
Elijah yang telah menangani ratusan pasien juga benar. Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.
KELEBIHAN NOVEL
Novel "Hujan" karya Tere Liye ini sangat menarik. Dimulai dari judul dan cover bagian depannya serta belakangnya yang sederhana, tetapi cerita di dalamnya sungguh membuat pembaca larut dan penasaran untuk terus membacanya. Novel ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, meskipun menceritakan tentang hal-hal ilmiah. Tere Liye menceritakan dan menggambarkan suasana serta tokoh dengan gamblang dan jelas sehingga imajinasi pembaca benar-benar terbentuk. Hal ini memudahkan pembaca untuk menyerap pesan dan informasi dalam novel ini.
Banyak hal positif yang dapat kita ambil darri novel ini. banyak nilai moral, sosial, dan kemanusiaan yang dapat kita teladani. Novel ini mengajak kita untuk membantu sesama dan mengesampingkan ego kita untuk menguasai alam semesta. Banyak kutipan-kutipan sederhana dan romantis membuat novel ini cocok dibaca oleh remaja atau anak-anak muda. Sehingga dapat menghargai bagaimana cinta yang sesungguhnya.
KEKURANGAN NOVEL
Menurut saya, tokoh Lail dalam novel ini karakternya kurang kuat. Dia hanya seorang gadis lemah, cengeng, dan tidak mempunyai inisiatif apa-apa. Keberhasilannya dalam berbagai hal di dalam cerita karena ajakan dari temannya Maryam. Tanpa Maryam, Lail tak akan bisa meraih apapun. Seharusnya sebagai tokoh utama, Tere Liye menempatkan Lail sebagai inisiator bukan tokoh yang mengikuti apapun kemauan temannya walaupun itu hasilnya baik juga.
Beberapa bagian dalam novel ini menyatakan kalimat “Secanggih-canggihnya teknologi, tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan Tuhan." Hal itu dipahami oleh semua orang di dalam cerita. Namun demikian entah kenapa Tere Liye tidak menempatkan para tokoh di dalamnya untuk berdo'a dan beribadah. Tidak ada satupun bahasan agama didalam novel ini, semuanya hanya membicarakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mulai dari awal hingga akhir halaman, saya bertanya-tanya kira-kira agama para tokoh ini apa?
Beberapa typo juga saya temui dalam novel ini, yang paling bikin bingung adalah tentang tugas pertama Lail dan Maryam. Di halaman 120 tertulis “Jika kalian bersedia, setelah menerima pin besok pagi, kalian akan ditugaskan segera di Sektor 3 selama liburan panjang”. Namun, dalam halaman 135 tertulis, “Pagi ini kami berangkat ke Sektor 4, Penugasan pertama dari organisasi”. Sebenarnya Lail itu ditugaskan di sektor 3 atau 4? Semoga cetakan selanjutnya ada jawaban dan bisa diperbaiki.
Wawwww
ReplyDelete